Rabu, 15 Januari 2014

konsep-konsep pembinaan anak asuh



Menurut Parson (Jones & Hand, 1938),
Dalam mengasuh anak orang tua menggunakan beberapa konsep pola asuh tertentu, di antaranya :
1.      Pola asuh sugesti
Sugesti merupakan hubungan berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, kemudian diterima oleh orang lain.
2.      Pola asuh identifikasi
Identifikasi merupakan keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain ( meniru secara keseluruhan).
3.      Pola asuh simpati
    Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain.

Menurut ((Theresia S. Indira, 2008) : 178 ),
Yang dilakukan orang tua demi menuju pola asuh efektif :
a.       Pola Asuh harus dinamis
  Pola asuh harus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan anak.  Sebagai contoh,  penerapan pola asuh untuk anak balita tentu berbeda dari pola asuh untuk anak usia sekolah. Pasalnya,kemampuan berfikir balita masih sederhana. Jadi pola asuh harus disertai komunikasi yang tidak bertele-tele dan bahasa yang mudah dimengerti.
b. Pola asuh harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak
Ini perlu dilakukan karena kebutuhan dan kemampuan anak  yang berbeda. Shanti memperkirakan saat usia satu tahun, potensi anak sudah mulai dapat terlihat seumpama jika mendengar alunan musik, dia lebih tertarik ketimbang anak seusianya, kalau orang tua sudah memiliki gambaran potensi anak, maka ia perlu diarahkan dan difasilitasi.
c.   Ayah ibu mesti kompak
Ayah dan ibu sebaiknya menerapkan pola asuh yang sama. Dalam hal ini, kedua orang tua sebaiknya “berkompromi” dalam menetapkan nilai-nilai yang boleh dan tidak.
    d.   Pola asuh mesti disertai perilaku positif dari orang tua
          Penerapan pola asuh juga  membutuhkan sikap-sikap positif dari orang tua sehingga bisa dijadikan contoh/ panutan bagi anaknya. Tanamkan nilai-nilai kebaikan dengan disertai penjelasan yang mudah dipahami.
 e.   Komunikasi efektif
Syarat untuk berkomunkasi efektif sederhana yaitu luangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan anak.  Jadilah pendengar yang baik dan jangan meremehkan pendapat anak. Dalam setiap diskusi, orang tua dapat memberikan saran, masukan atau meluruskan pendapat anak yang keliru sehingga anak lebih terarah.
 f.   Disiplin
Penerapan disiplin juga  menjadi bagian pola asuh, mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana. Misal, membereskan kamar sebelum berangkat sekolah anak juga perlu diajarkan membuat jadwal  harian sehingga bisa lebih teratur dan efektif mengelola kegiatannya. Namun penerapan disiplin mesti fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan/ kondisi anak.
g.   Orang tua konsisten
Orang tua juga bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya anak tidak boleh minum air dingin kalau sedang terserang batuk,  tapi kalau anak dalam keadaan sehat ya boleh-boleh saja. Dari situ ia belajar untuk konsisten terhadap sesuatu, sebaliknya orang tua  juga harus konsisten, jangan sampai lain kata dengan perbuatan